Friday, March 20, 2009

Enaknya Naik Kereta yang Mana ya???




Selama 1 tahun ini aku menjadi sangat akrab dengan krl (kereta api) Jabodetabek. Angkutan umum yang dikenal dengan anti macet ini menjadi angkutan favoritku.

Sebenarnya aku tidak pernah membayangkan bakal menggunakan KRL setiap hari seperti saat ini. Tapi dikarenakan saya harus pindah ke Depok sejak bulan Maret tahun lalu, tepatnya 1 Maret 2008. Maka saya harus mengakrabkan diri dengan KRL mania ini. Karena saya bekerja di daerah Gatot Subroto Jakarta Selatan, maka sangan tidak direkomendasikan untuk naik bis ataupun angkot.

Saat pertama kali saya pindah ke Depok, saya membayangkan harus bangun pagi dan naik bis ditengah jalan yang macet total mulai dari Margonda, UI, sampai Pasar Minggu. Selain itu harus bingung milih lewat Pancoran atau lewat Buncit, karena dua2nya macet. Akhirnya saya memutuskan untuk naik busway. Tapi apa daya, sama saja, busway juga penuh sesak.

Lalu kakak saya menyarankan saya untuk naik kereta KRL. Wew...bayangan saya langsung tertuju pada KRL Jabodetabek yang biasa saya lihat waktu masih tinggal di Pasar Minggu. Kereta yang penuh sesak, bahkan gerbong yang ada tidak mencukupi semua penumpangnya, hingga para penumpang naik di atap kereta. Kebayang berangkat ke kantor yang sudah berdandan rapi dan wangi lalu naik KRL dengan berjejal bercampur dengan orang2 yang saya tidak tahu sudah mandi atau belum, sampai dikantor pasti bau parfumnya menjadi campuran antara matahari dengan mix keringat semua orang. Belum lagi setelah mendengar cerita dari temen2 perempuan yang sering naik KRL yang sering mengalami pelecehan seksual... Ih...Ngeri.

Tapi, dikarenakan saya bukan tipe orang yang rajin bangun pagi, selain itu juga naik bus malah macet yang bkin sumpek, maka saya mencoba naik motor untuk ke kantor. Hmm....waktu berangkat sih seneng, masih fresh. Tapi pas waktu pulang, dikarenakan pekerjaan saya banyak dan membikin pusing, pulang pun sudah mendekati pukul 10 malam, rasanya saya pusing waktu mengendari motor. Apalagi pas sampai di margonda yang masih tetep macet sampai malam, karena angkot lebih banyak daripada kendaraan pribadi. Maka rasanya pengen marah saja, dan badan pegel2. Akhirnya hari berikutnya saya putuskan untuk naik kereta.

Saya datang ke stasiun kereta Depok pagi2, saya melihat jadwal berangkat kereta dan jadwal pulang kereta. Ternyata ada macam2 pilihan kereta KRL, ada express, AC Ekonomi dan Ekonomi. Akhirnya saya pilih kereta Express jurusan tanah abang. Emang sih harganya lebih mahal tapi konon katanya lebih cepat. Ternyata benar, hanya dalam waktu 30 menit, saya sudah sampai di stasiun Sudirman. Wow... Depok - Sudirman hanya 30 menit, padahal kalau naik bus bisa 2-3 jam. Keretanya juga nyaman, karena ber-AC dan tidak berhenti di setiap setasiun. Harga memang sebanding dengan fasilitas, karena sekali naik kereta Express, saya harus merogoh kocek 9 ribu sedangkan dari Sudirman menuju Depok, harga tiket kereta express 11 ribu (ini sih karena naik kereta bogor, untuk sore hari tidak ada kereta Express yang menuju Depok.

Lalu beberapa minggu kemudian saya mencoba naik kereta KRL Ekonomi AC. Kalo kereta ini lumayan nyaman, karena saya naiknya pas hari minggu, jadi kereta tidak penuh (karena pada jam2 kerja kereta penuh, maklum, express aja pada jam kerja penuh apalagi ekonomi). Sebenernya KRL AC ekonomi ini tidak jauh beda dengan KRL Express. Hanya saja AC ekonomi berhenti di setiap stasiun, selain itu warnanya juga lucu, biru. Harga tiketnya 6 ribu, tapi sekarang turun menjadi 5.500 setelah BBM turun.

Lalu berikutnya saya mencoba naik kereta ekonomi yang sesungguhnya. Saya tergoda naik ekonomi karena waktu itu dompet saya sedang mengalami krisis berat. Maka saya beranikan diri naik kereta "odong2" ini. Nah...kalo kereta ini harga tiketnya 1.500 rupiah kemana saja dan kapan saja tanpa syarat dan ketentuan. Bahkan kalau anda tega, anda tidak perlu membayar karcis, karena kereta ini sepertinya bonus angkutan tranportasi dari pemerintah. Tidak pernah ada pemeriksaan karcis untuk kereta ini. Bagaimana mau memeriksa karcis, melangkah saja sulit.

Nah sekarang kita mulai menghitung nih, kira2 naik kereta apa yang cocok buat kita. Berikut ini pendapat plus minus saya untuk tiap2 kereta :

1. KRL Epress

Plus : Nyaman dan aman, cepat sampai (hanya 30 menit dari Depok ke Sudirman), tidak kepanasan (ber-AC), bisa tidur ataupun baca koran dengan nyaman, bisa ngeceng dan pamer aset kekayaan (karena yang naik kereta express rata2 baunya wangi dan perlente, cewek2nya juga oke punya)
Minus : Mahal (itung aja sekali naik dari Depok 9.000 dari Sudirman 11.000 berarti sekali pulang pergi : 20.000x22 hari kerja = 440.000).
Sekali salah naik kereta maka kita tidak bisa turun(harusnya naik tanah abang, tapi naik jurusan kota karena warna kereta sama)
Penumpang : Orang yang sudah tua, kalangan menengah ke atas, orang yang terburu2, orang yang malas bangun pagi.

2. KRL AC Ekonomi

Plus : Kalau salah kereta bisa turun di stasiun berikutnya, harga tidak terlalu mahal (sekali naik 5.500 rupiah), tidak panas ( karena ber-AC), nyaman (kalau tidak penuh).
Minus : Namanya juga ekonomi biarpun ada embel2nya AC tetep dari kemungkinan 0 duduk dan 10 berdiri, maka setiap naik pasti kemungkinannya 7 berdiri. Agak lama (Depok-Sudirman butuh waktu 45 menit)
Penumpang : Semua kalangan bisa naik, orang yang rajin. Tapi menurut saya kereta ini lumayan ideal.

3. KRL Ekonomi

Plus : Murah (cuma 1500 kemana saja bahkan gratis), buat cowok jail bisa nempel2 cewek cakep (berlaku juga buat yang lagi PeDe KaTe ama pacarnya). Live music dan bisa berbelanja di dalam kereta (pedagang dan pengamen dijinkan masuk kereta).
Minus : Lama (kalau tidak ada gangguan, Depok-Sudirman 1 jam), harus punya kantung rahasia untuk menyimpan dompet dan handphone, bau badan sudah tidak jelas (ntah bau kambing apa bau manusia).
Penumpang : Semua kalangan bisa naik, pencopet, pedagang, pengamen, orang yang lagi bokek, orang yang hemat, orang yang tidak terburu-buru, kambing, ayam, semuanya lah baik jin dan manusia.

Nah sekarang silahkan anda memilih untuk naik kereta yang mana...

8 comments:

ridho bustami said...

perjuangan si ayu menuju ibukota selama setahun ini.........
salut-salut buat ayu.....

apinx said...

ayu2..
sebenernya KA apa aja enak yu
gimana orang2 disekitarnya aja yu..
kalo di KA AC cm sndirian males bgt
mendig naik yg Express AC tp ada tmennya,bner gak yu ?

catlover said...

@Apinx, betul tuh... yang penting ada temen ngobrol di kereta... :p

Tapi kalo ama Bang Apinx, sebenernya terpaksa saja saya mau ngobrol di kereta he...he...

Unknown said...

Mba' oke bnget review nya.....salam kenal yah mbak, nambah wawasan ku nih

fendri said...

mbak punya jadwal jam depok sudirman gak utk hari minggu...makasih banyak

Unknown said...

Mbak tolong minta jadwal jam krl express Depok sudirman. Makasih

Unknown said...

permisi kak, kalo mau check biaya dan waktu keberangkatan naik KRL itu gimana yah? besok kan saya mau ke arah UNJ dari Terminal Poris. cuma ini pertama kali saya naik KRL, makanya agak bingung huhu

Unknown said...

permisi kak, kalo mau check biaya dan waktu keberangkatan naik KRL itu gimana yah? besok kan saya mau ke arah UNJ dari Terminal Poris. cuma ini pertama kali saya naik KRL, makanya agak bingung huhu