Tuesday, October 27, 2009

te-nol-lima (part 2)

Setelah bersama-sama dalam naungan TE-27-05, akhirnya demi keakraban diri, kami mengadakan acara outbond alias jalan-jalan.

Jalan-jalan pertama saya tidak ingat kemana, karena hardisk saya rusak, jadi banyak kenangan yang hilang hiks..hiks....

Saya ingat waktu jalan-jalan ke Cipanas-Garut. Kota yang terkenal dengan dodolnya alias begonya makanannya itu kami jamah.

Tempat pertama adalah di cibatu lalu kami menuju tempat peristirahatan di Cipanas. Yang setiap air keluar dari sumbernya selalu berasa panas. Kami menginap di hotel vila depan hotel mewah (saya lupa namanya) dengan harga semalam Rp 125.000,- , sedangkan harga menginap 1 kamar di hotel depan vila kami semalam adalah Rp 900.000,-. Sangat jauh berbeda harganya.

Malamnya para cowok2 macho TE-05 berenang di kolam renang hotel depan vila kami. Sedang para gadis2 Geulis TE-05 harus rela berendam air panas di Vila saja.

Malam semakin larut, dan saya sudah tidak ingat apa yang terjadi selanjutnya sampai pagi.

Esok paginya, kami (gadis2 geulis TE-05) memasak nasi Goreng sedangkan para cowok2 macho TE-05 melanjutkan kompetisi renang (kecuali Adham tentu saja, dia memilih ikut memasak nasi goreng bersama kami).

Detik2 terakhir meninggalkan Villa.
Siangnya kami chek out dan langsung menuju danau situ bagendit. Dengan membakar sisa jagung bakar dan tempe serta tahu bakar. Maklum, persediaan makanan dan uang kami sudah menipis (emang berangkatnya juga sudah tipis uangnya).

Setelah acara itu, banyak sekali acara jalan2 TE-05. Salah satunya adalah ke Lembang dan Tangkuban Perahu.







Yang ini Pornografi, jadi kecil aja gambarnya :)


Dan terakhir adalah acara ulang tahun para Septembers di PGA.

Friday, October 16, 2009

te-nol-lima (part 1)

Lagi bosen buka-buka internet, lalu iseng buka friendster...

Eh...ketemu ama foto-foto te-nol-lima.
Jadi inget dan mengenang masa lalu.

Foto diatas diambil tahun 2004 an, saat kami baru 1 tahun saling mengenal.

(ki-ka dari atas) : Yudil, Bayu, Usman, Heidi, Ahmed, Wayan, Ridho, Firman, Robby, Husein, Heisya, Untung, Hengky, Teguh (married), Danang, Adham, Kisowo (married), Nyoman, Bangun, Desy, Efi, Yuni, Illa, Ikke, Fitri (married), Isnal, Toby, Milla (married), Retno, Diriku, Mellynda, Maria, Adella, Asri, Yenni, Septi, Mega, Iden, Andhika (ketua RT), Erwin, Akbar, Erry, Dadang, Anggoro, Bayu Aji (paling imut :p).

Hmm...jadi pengen bandingin setelah 3 tahun bersama, dan mengambil foto bersama-sama lagi :p
Dari tampang yang awalnya polos, menjadi berubah setelah terkontaminasi anak2 gaul Bandung (tepatnya sih Dayeuh Kolot :p)

Sudah tidak sepolos wajah2 yang pertama..he..he..

I miss U all.... pada dimana kalian semua ... hiks...hiks...

Monday, October 12, 2009

Take Me Out vs Take Him Out

Sekitar 2 bulan terakhir ini, keluarga saya terutama kakak saya, sangat menggemari sebuah acara yang dipandu oleh Choky Sitohang, yaitu "Take Me out" dan "Take Him out". Acara yang merupakan ajang mencari jodoh ini tak pernah terlewatkan oleh kami. Bahkan kakak saya sampai rela tidak mengikuti acara silaturahmi RT hanya demi acara ini. Selain itu temen2 di kantor juga mulai membicarakan acara ini.

Lalu saya mulai tertarik untuk menonton acara "Take Me out" dan "Take Him out". "Take me out" adalah untuk para cowok yang menginginkan mendapat pasangan dari 30 cewek yang ada di panggung, sedangkan "Take him out" diperuntukkan para cewek yang mencari pasangan dari 30 pria yang ada di panggung.

Tapi satu hal yang saya tahu dari acara ini adalah, para pesertanya mempunyai nyali yang cukup kuat. Para peserta acara ini dipastikan orang yang siap menerima resiko apapun. Mungkin hal ini bisa dianggap kelebihan. Atau bisa dibilang "nekad".

Seperti misalnya saja, pada acara "Take me out", ada seorang cowok yang bekerja sebagai pengusaha sebuah tempat makan, dia berumur 40 tahun, dengan wajah yang bisa dibilang pas-pas an. Lalu pada tahap baru memperkenalkan diri saja, semua lampu podium mati. Tidak ada satupun perempuan yang memilih dia. Dengan alasan wajahnya yang tidak menarik dan pekerjaanya tidak bermasa depan. Kebayang...betapa malunya pria itu. Karena dia pasti beranggapan bahwa seluruh dunia menolak dia.

Begitu juga ketika ada seorang koki yang mencoba ikut menjadi peserta, lalu tidak ada satupun perempuan yang memilihnya, hanya dengan alasan tinggi badan, koki tersebut terlalu pendek. Kebayang, apa yang akan dia katakan ke teman-temannya dan keluarganya setelah acara tersebut berakhir.

Lalu ke acara "Take Him Out", ini adalah acara yang menurut saya membutuhkan tingkat nyali dan keberanian yang cukup tinggi. Karena si "perempuan" yang menjadi objectnya. Bahkan menurut saya, ini adalah sebuah acara yang menentang hal-hal tabu menjadi biasa.

Saya pernah menonton seorang wanita, berprofesi sebagai penari, dan menurut saya dia lumayan cantik. Tapi apa yang terjadi? Baru perkenalan nama saja, semua pria sudah mematikan lampu. Lalu ada juga seorang wanita yang bertalenta, tetapi memiliki fisik yang agak besar alias gendut. Hasilnya, tidak ada 1 pria pun yang memilih dia, dengan berbagai macam alasan. Hmm... kalo saya yang ada di panggung itu dan sebagai wanita itu, maka saya pasti sangat malu. Saya akan merasa bahwa tidak ada satupun pria di dunia ini yang bisa menerima saya. Makanya, saya salut dengan perempuan2 yang berani tampil di acara "Take Him Out" karena mereka berani mengambil resiko terburuk.

Lalu yang terakhir dan yang menarik bagi saya adalah munculnya "Ustadz Cinta". Mungkin saya hanya bisa sedikit berkomentar, karena menurut saya ini merupakan legalisasi dari "pacaran". Mungkin kalo diambil dari segi positif adalah si "Ustadz" berda'wah melalui acara ini, tapi kalo dari segi negatifnya, si "Usatdz" memainkan ayat-ayat Tuhan untuk melegalkan sesuatu yang tidak diajarkan pada agama. Selain itu, si ustadz menggunakan ayat-ayat Tuhan untuk mencari uang dan bahkan memainkan ayat-ayat tersebut menjadi sebuah hiburan (entertainment).

Tapi, saya masih ingat kata-kata "ustadz cinta" pada sebuah episode dan menurut saya sedikit menarik. Menurut si "Ustadz", mencari jodoh itu didasarkan 4 hal, yaitu :
1. Iman dengan nilai : 1
2. Wajah/fisik dengan nilai : 0
3. Kekayaan dengan nilai : 0
4. Keturunan dengan nilai : 0

Jadi kalo kita memilih jodoh dari imannya doang, maka kita mendapat nilai 1.
Sedangkan kalo memilih jodoh dari fisik/wajah doang, maka kita mendapat nilai 0.
Lalu kalo kita memilih jodoh berdasarka iman dan fisik maka nilainya adalah : 1 ditambah 0 = 10
Jadi kalo memilih jodoh berdasarkan ke-4 faktor diatas, maka kita akan mendapatkan nilai sempurna yaitu 1000 (kayak nilai ujian CCNA aja :) )

Hmmm.... tapi mungkin anda punya persepsi dan cara pandang yang berbeda dengan saya :)