Thursday, September 3, 2009

Pelayanan Dept Store

Tadi pagi sebelum berangkat ke kantor, saya sempatkan mampir Dept Store di kawasan Thamrin untuk membeli sepatu. Hal ini karena sepatu "high heels" yang saya pakai sudah terasa tidak nyaman lagi.

Saat saya masuk, saya melihat macam2 obral discount untuk berbagai macam merk sepatu terkenal (branded merk). Lalu saya langsung focus ke sepatu merk "Yongki Komalandi" yang memberikan discount 50%.

Setelah memilih dan mencoba beberapa model sepatu, akhirnya saya memutuskan untuk mengambil salah satu sepatu dengan model sedikit feminim tanpa high heels. Karena sepatu yang saya pegang tidak tercantum harga, maka saya menanyakan harga sepatu tersebut ke "penjaga" alias "asisten" counter Yongki. Kesan pertama menunjukkan adanya sikap yang kurang menyenangkan dari "asisten" tersebut. Saya sih masih maklum, karena mungkin saya yang malas membagi harga "Rp 199.000;" dikali 50%. Setelah itu saya minta di bungkuskan sepatu model dan warna seperti dalam etalase dengan ukuran 39.

Saya menunggu hampir 15 menit, dan "assisten" tersebut belum juga tampak batang hidungnya. Ditengah2 saya menunggu pesanan sepatu saya tadi, masuk lah 2 orang pembeli yang juga langsung memilih2 sepatu. 2 orang pembeli itu kelihatan jauh berbeda dengan saya. Mereka bergaya sangat modis. Dan yang mereka pilih bukanlah sepatu dengan obral discount (seperti saya), tetapi sepatu tanpa discount dengan model2 new entry. Saya taksir harga yang mereka pilih adalah sekitar Rp 300.000; sampai Rp 600.000;.

Setelah sekitar 20 menit, asisten Yongki muncul kembali dengan membawa sepatu pasangan sepatu yang di etalase, sambil mengatakan, "Tinggal ini aja mbak, ngga ada lagi sepatunya". Lalu dia melayani dua orang pembeli tadi.

Saya mencoba pasangan sepatu yang dia beri, dan ternyata.... olala..... warnanya berbeda dengan sepatu yang ada di etalase. Sepatu yang dietalase berwarna lebih cerah dari pada sepatu yang dia ambilkan. Lalu saya langsung mengkonfirmasi ke asisten tersebut, dan meminta ukuran yang lain, size 40. Tapi apa yang terjadi, asisten tersebut dengan ogah2 an bilang, "ngga ada yang lain, adanya cuma itu". Setelah itu dia pergi untuk mengambil pesanan dari 2 orang pembeli tadi.

Saya masih sabar menunggu, karena saya pikir saya bisa meminta model sepatu apa aja yang ada, asalkan ukurannya 39. Saya menunggu hampir 20 menit, sama lamanya seperti yang pertama.

Setelah 20 menit, asisten tersebut datang dengan membawa pesanan sepatu 2 orang pembeli tadi. Lalu saya bertanya langsung ke asisten tersebut untuk ukuran sepatu 39 dengan model yang mana saja, karena saya sudah pegal menggunakan sepatu saya yang high heels, selain itu juga nanggung, saya sudah menunggu lama dan sudah rela terlambat masuk kantor. Jadi saya berpikir untuk harus dapet sepatu.

Tapi apa yang terjadi, asisten tersebut bilang, "ngga ada yang lain, adanya cuma itu". Lalu dia malah dengan asyiknya melayani 2 orang pelanggan yang juga ujung2 nya meminta model sepatu lain. Padahal saya baru saja mencoba sepatu model lain dengan ukuran 39, dan sedang dipasang di etalase. Hmm...saya langsung menjadi malas untuk pergi ke tempat itu lagi. Apakah emang untuk para pelayan atau pegawai dept store dan Mall untuk lebih mengutamakan pembeli yang akan membeli barang2 harga mahal. Dan membiarkan atau mengabaikan pembeli yang akan membeli barang2 lebih murah. Lalu mana keramahan bangsa Indonesia yang dulu sering di agung2 kan??? Mana prinsip "Pembeli adalah Raja".