Thursday, March 26, 2009

Jalan-Jalan ke Ragunan (part-1)

Sekitar sebulan yang lalu, seorang kawan memaksa saya untuk jalan2 ke kebun binatang Ragunan. Sebenarnya saya tidak mau, ngapain ke Ragunan??? Mau nyari sodara??? ato mau nyari pacar???

Tapi karena kawan saya merengek minta diantar ke Ragunan, akhirnya saya bersedia mengantarkannya. Lagian gampang kalo ingin ke kebun binatang Ragunan, dari kuningan, tinggal naik bus way. Dan hup.... nyampai deh... Tinggal ikutin Busway sampai di "usir" karena sampai di pemberhentian terakhir, dan itu adalah Ragunan.

Dari halte Busway menuju kebun binatang tinggal "ngesot saja". Dan hanya bermodalkan Rp.3000,- per orang, kita bisa masuk ke kebun binatang. Hmm... murah banget bukan???

Setelah masuk ke Ragunan, ternyata seru juga tempatnya. Ragunan bersih, dan banyak hewan yang menghibur kita (maksudnya, paling tidak jika kita mencari alternatif liburan yang berbeda, kita bisa pergi ke Ragunan).

Pertama masuk, saya numpang narsis dulu di dekat parkir motor Ragunan.

Berikutnya saya melihat Angga, maksudnya angsa yang sedang berenang2. Very cute...

Lalu saya menuju ke tempat unggas (burung2an). Lalu saya melihat lambang sebuah partai "burung garuda" dan juga elang putih. Hmm menarik.Tapi sayang... saya tidak terlalu suka dengan burung, jadi saya hanya melihat sebentar dan memilih pergi ke tempat lain.
Berikutnya saya mengunjungi Leopard, hmm.. bukan maksudnya macan. Kasihan sekali macan disini, kandangnya tak terusus dan kotor. Sepertinya uang masuk 3 ribu rupiah tidak mencukupi untuk kebutuhan membeli makan macan, terlihat dari macan yang kurus badannya (sepertinya mengalami diet).

Tak kalah tragisnya adalah nasib musang. Dia keliatannya hidup segan, mati pun tak mau.

Ada lagi binatang yang saya tidak tahu namanya, dia sepertinya sudah berteriak2 minta keluar. Owh... let me out!!!

Kasihan juga melihat binatang yang berada di suaka sebelah timur Ragunan. Mereka seperti tidak terurus dan kurang makan. Binatangnya kurus dan lemas. Apakah ini tidak termasuk menyiksa binatang??? Hmm... Kalau kita ingin menyelamatkan binatang yang telah terjebak di penjara Ragunan, sebaiknya kita ke membantunya dengan 3 ribu rupiah saja.

Save the animal!!!

Tuesday, March 24, 2009

Cat Story (part 1)


Bangun tidur...mau ngapain yaaaah.....
Hari ini hari Sabtu, jadi ga usah masuk kerja.... Ga usah buru2 mandi... Tapi eh..inget..belum sholat subuh... Jam berapa ya nih...???

Ngintip jendela dulu ah... waaah... matahari sudah terang... Masih bisa ngga ya..subuh... Ah... Malaikat juga tahu...???

Mau mandi... ih... males... dingin...
Hmm..kuitarkan pandangan ke seluruh sudut kamar... aha... pandanganku berhenti pada album foto di sudut kamarku... Hmm... aku narsis juga yah... Tapi kalo diliat2 aku manis. Itu khan foto 1 tahun yang lalu. Pasti sekarang aku sudah banyak berubah.

Sekarang aku pasti lebih lucu dan imut... Pemilikku semakin sayang sama aku... Buktinya... akhir2 ini aku tidak banyak bekerja. Cuma makan dan dielus... Hmm...nikmat...

Jadi...aku pasti lebih manis dari aku yang dulu, ga percaya???... Ngaca dulu ah...

Tuh khan... aku memang paling keren... wajahku banyak yang bilang mirip Simba. Hmm.... I am cute and strong... :)

What ever people say, am I is what I am thinking...
Seandainya aku tinggal di Hollywood, Walt Disney pati mengajakku main film, aku bisa jadi superstar disana. Tapi ngga apa2... I am happy now with my life.

Udah ah... Sekarang mau naik sepeda dulu, jalan2 sambil olah raga, mandinya nanti aja abis berolah raga. Biar ga mandi aku tetep keliatan keren kok...

Suatu saat nanti, aku pengen pergi ke Hawaii dan main snow board... Hmm..kapan yaah... biar aku kayak Garfield...
Aku pasti bisa main snow board suatu saat nanti...

Friday, March 20, 2009

Enaknya Naik Kereta yang Mana ya???




Selama 1 tahun ini aku menjadi sangat akrab dengan krl (kereta api) Jabodetabek. Angkutan umum yang dikenal dengan anti macet ini menjadi angkutan favoritku.

Sebenarnya aku tidak pernah membayangkan bakal menggunakan KRL setiap hari seperti saat ini. Tapi dikarenakan saya harus pindah ke Depok sejak bulan Maret tahun lalu, tepatnya 1 Maret 2008. Maka saya harus mengakrabkan diri dengan KRL mania ini. Karena saya bekerja di daerah Gatot Subroto Jakarta Selatan, maka sangan tidak direkomendasikan untuk naik bis ataupun angkot.

Saat pertama kali saya pindah ke Depok, saya membayangkan harus bangun pagi dan naik bis ditengah jalan yang macet total mulai dari Margonda, UI, sampai Pasar Minggu. Selain itu harus bingung milih lewat Pancoran atau lewat Buncit, karena dua2nya macet. Akhirnya saya memutuskan untuk naik busway. Tapi apa daya, sama saja, busway juga penuh sesak.

Lalu kakak saya menyarankan saya untuk naik kereta KRL. Wew...bayangan saya langsung tertuju pada KRL Jabodetabek yang biasa saya lihat waktu masih tinggal di Pasar Minggu. Kereta yang penuh sesak, bahkan gerbong yang ada tidak mencukupi semua penumpangnya, hingga para penumpang naik di atap kereta. Kebayang berangkat ke kantor yang sudah berdandan rapi dan wangi lalu naik KRL dengan berjejal bercampur dengan orang2 yang saya tidak tahu sudah mandi atau belum, sampai dikantor pasti bau parfumnya menjadi campuran antara matahari dengan mix keringat semua orang. Belum lagi setelah mendengar cerita dari temen2 perempuan yang sering naik KRL yang sering mengalami pelecehan seksual... Ih...Ngeri.

Tapi, dikarenakan saya bukan tipe orang yang rajin bangun pagi, selain itu juga naik bus malah macet yang bkin sumpek, maka saya mencoba naik motor untuk ke kantor. Hmm....waktu berangkat sih seneng, masih fresh. Tapi pas waktu pulang, dikarenakan pekerjaan saya banyak dan membikin pusing, pulang pun sudah mendekati pukul 10 malam, rasanya saya pusing waktu mengendari motor. Apalagi pas sampai di margonda yang masih tetep macet sampai malam, karena angkot lebih banyak daripada kendaraan pribadi. Maka rasanya pengen marah saja, dan badan pegel2. Akhirnya hari berikutnya saya putuskan untuk naik kereta.

Saya datang ke stasiun kereta Depok pagi2, saya melihat jadwal berangkat kereta dan jadwal pulang kereta. Ternyata ada macam2 pilihan kereta KRL, ada express, AC Ekonomi dan Ekonomi. Akhirnya saya pilih kereta Express jurusan tanah abang. Emang sih harganya lebih mahal tapi konon katanya lebih cepat. Ternyata benar, hanya dalam waktu 30 menit, saya sudah sampai di stasiun Sudirman. Wow... Depok - Sudirman hanya 30 menit, padahal kalau naik bus bisa 2-3 jam. Keretanya juga nyaman, karena ber-AC dan tidak berhenti di setiap setasiun. Harga memang sebanding dengan fasilitas, karena sekali naik kereta Express, saya harus merogoh kocek 9 ribu sedangkan dari Sudirman menuju Depok, harga tiket kereta express 11 ribu (ini sih karena naik kereta bogor, untuk sore hari tidak ada kereta Express yang menuju Depok.

Lalu beberapa minggu kemudian saya mencoba naik kereta KRL Ekonomi AC. Kalo kereta ini lumayan nyaman, karena saya naiknya pas hari minggu, jadi kereta tidak penuh (karena pada jam2 kerja kereta penuh, maklum, express aja pada jam kerja penuh apalagi ekonomi). Sebenernya KRL AC ekonomi ini tidak jauh beda dengan KRL Express. Hanya saja AC ekonomi berhenti di setiap stasiun, selain itu warnanya juga lucu, biru. Harga tiketnya 6 ribu, tapi sekarang turun menjadi 5.500 setelah BBM turun.

Lalu berikutnya saya mencoba naik kereta ekonomi yang sesungguhnya. Saya tergoda naik ekonomi karena waktu itu dompet saya sedang mengalami krisis berat. Maka saya beranikan diri naik kereta "odong2" ini. Nah...kalo kereta ini harga tiketnya 1.500 rupiah kemana saja dan kapan saja tanpa syarat dan ketentuan. Bahkan kalau anda tega, anda tidak perlu membayar karcis, karena kereta ini sepertinya bonus angkutan tranportasi dari pemerintah. Tidak pernah ada pemeriksaan karcis untuk kereta ini. Bagaimana mau memeriksa karcis, melangkah saja sulit.

Nah sekarang kita mulai menghitung nih, kira2 naik kereta apa yang cocok buat kita. Berikut ini pendapat plus minus saya untuk tiap2 kereta :

1. KRL Epress

Plus : Nyaman dan aman, cepat sampai (hanya 30 menit dari Depok ke Sudirman), tidak kepanasan (ber-AC), bisa tidur ataupun baca koran dengan nyaman, bisa ngeceng dan pamer aset kekayaan (karena yang naik kereta express rata2 baunya wangi dan perlente, cewek2nya juga oke punya)
Minus : Mahal (itung aja sekali naik dari Depok 9.000 dari Sudirman 11.000 berarti sekali pulang pergi : 20.000x22 hari kerja = 440.000).
Sekali salah naik kereta maka kita tidak bisa turun(harusnya naik tanah abang, tapi naik jurusan kota karena warna kereta sama)
Penumpang : Orang yang sudah tua, kalangan menengah ke atas, orang yang terburu2, orang yang malas bangun pagi.

2. KRL AC Ekonomi

Plus : Kalau salah kereta bisa turun di stasiun berikutnya, harga tidak terlalu mahal (sekali naik 5.500 rupiah), tidak panas ( karena ber-AC), nyaman (kalau tidak penuh).
Minus : Namanya juga ekonomi biarpun ada embel2nya AC tetep dari kemungkinan 0 duduk dan 10 berdiri, maka setiap naik pasti kemungkinannya 7 berdiri. Agak lama (Depok-Sudirman butuh waktu 45 menit)
Penumpang : Semua kalangan bisa naik, orang yang rajin. Tapi menurut saya kereta ini lumayan ideal.

3. KRL Ekonomi

Plus : Murah (cuma 1500 kemana saja bahkan gratis), buat cowok jail bisa nempel2 cewek cakep (berlaku juga buat yang lagi PeDe KaTe ama pacarnya). Live music dan bisa berbelanja di dalam kereta (pedagang dan pengamen dijinkan masuk kereta).
Minus : Lama (kalau tidak ada gangguan, Depok-Sudirman 1 jam), harus punya kantung rahasia untuk menyimpan dompet dan handphone, bau badan sudah tidak jelas (ntah bau kambing apa bau manusia).
Penumpang : Semua kalangan bisa naik, pencopet, pedagang, pengamen, orang yang lagi bokek, orang yang hemat, orang yang tidak terburu-buru, kambing, ayam, semuanya lah baik jin dan manusia.

Nah sekarang silahkan anda memilih untuk naik kereta yang mana...

Friday, March 13, 2009

Nyeri Haid... Nggak Deh...


Buat para perempuan, sebagian besar pernah mengalami nyeri haid. Ada yang tiap bulan harus menderita nyeri haid, ada yang hanya dalam kondisi tertentu saja merasakan sakit, misalnya saat kecapekan atau kurang makan-makanan bergizi. Karena nyeri haid adalah hal yang wajar asal tidak terlalu berlebihan rasa sakitnya.

Untuk itu, kita sebagai perempuan harus rajin mencatat jadwal2 haid kita. Karena dengan tahu siklus haid, maka akan memudahkan kita mengecek apakah haid kita normal atau tidak. Berikut ini tips2 untuk menghindari nyeri haid.

1. Jangan memakan makanan yang terlalu pedas menjelang jadwal haid kita. Hal ini dimaksudkan agar nyeri haid tidak bercampur dengan mulas perut. Karena bila nyeri haid dan mulas perut bercampur, rasanya akan sakit sekali. Selain itu kita tidak bisa membedakan antara nyeri haid dengan mulas perut karena pedas.

2. Banyak makan makanan bergizi. Contohnya banyak makan sayur dan buah-buahan. Karena setiap haid, maka tubuh kita akan bekerja extra keras untuk meregenerasi sel2 yang baru. Oleh karena itu diperlukan gizi yang cukup agar tubuh kita tidak mengambil zat2 yang ada dari tubuh kita.

3. Minum kunyit. Ini sih lebih tradisional. Tapi dari pada kita harus meminum obat2 an yang mengandung zat kimia, lebih baik kita tradisional saja. Bila nyeri haid muncul, maka kita bisa mereda sakitnya dengan memarut kunyit, lalu diseduh dengan air panas dan diberi sedikit gula. Untuk yang tidak suka rasa kunyit (sengir), maka dapat ditambah asam, sehingga rasanya menjadi asam manis. Lalu diminum saat hangat.

4. Hindari makanan mengandung pengawet, contoh mie instan. Karena makanan ini tidak baik untuk tubuh kita. Saya kurang tahu secara ilmiah, tapi dari pengalaman pribadi, setiap makan mi instan menjelang haid, maka saya akan merasakan nyeri haid. Padahal biasanya tidak pernah merasakan sakit pada kondisi normal.

5. Nah yang terakhir ini sih yang biasa kita lakukan. Yaitu jangan lupa rajin membersihkan dan merawat "tubuh" kita.

Mudah-mudahan tips ini bermanfaat bagi kita semua

Thursday, March 5, 2009

Tasyakuran Millad "Ridho" ajang Reuni TE05 'ers



Tanggal 3 Maret 2009 merupakan hari yang penting buat sohib aye "Abank Ridho". Karena saat ntu die lagi ulang tahun alias millad ke 23 th (wew...masih muda ntu Bank Ridho). Orang boleh tertipu pada mata, tapi hati tidak (kate Bapak Jangkung Raharjo....Dosen faporitnye STT neh, faporit aye juge...he...he...). Kata2 ini tepat buat Abank Ridho, karena die ntu tampangnya kaya udeh usia 29th tapi ternyate ntu orang masih 23th.

Berawal dari kompor "abank Adham" sebagai propokator, akhirnye diadain juge perayaan Millad abank Ridho pade tanggal 4 Maret 2009. Dari hasil ngemeng2 ame rekans Te05, disepakati kite kumpul di plaza Semanggi (ntu plaza ade di Sudirman depannye Komdak---> yang sering nglanggar lalu lintas mesti tau ntuh Komdak).

Khan kite kaga enak neh kalo cuman dateng, makan trus pulang. Biar abank Ridho inget ame kite2 neh, akhirnya aye kebagian buat beli ntu kado buat abank Ridho (yang kaga ade gawean di kantor). Akhirnya aye ngajak mpo' Efi, yang kaga ada gawean juga di kantor buat cari kado di Ambassador. Setelah puyeng muter2 Ambassador, mulai dari ITC ampe ntu Mall akhirnye kite dapet juga ntu kado buat abank Ridho (susah bo' cari kadonya, soalnya ukuran baju abank Ridho double XL, kaga ada ntu ukuran, jadi ye kita beliin yang ukuran XL (Xuper Longgar)---> kalo kaga cukup khan jadi seksi ntu abank).

Pas sorenya kite kumpul di Plaza Semanggi. Akhirnye neh, peserta yang ikut meramaikan suasane, aye urutin dari yang pertame dateng neh :
1. Abank Adham dan Nyonye (Lia), ame kawan Nyonye bank Adham (Ayu-TE03). Mereka pade dateng ntu naik taksi. Trus mereka pake seragam ntu, lagi jualan roti Bakeri ye??? eh salah... ma'ap neh beda rupanye Bakeri ama Bakrie.
2. Berikutnye mpo' Iden ame mpo' Enok, mereka dateng naik taksi juge. Makanye mpo' Iden keliatan cemberut aje, soalnya pusing, die khan biasanye naik bajaj, eh...trus naik taksi, pusing dah, orang kaga' kuat AC die, apalagi pas liat argo taksi, tambah pusing die. Aduh...mpo' Iden, khan ude di Jakarta hampir 1 tahun, masak tetep kaga kuat naik taksi. Tapi aye salut ntu ama mpo' Iden, demi abank Ridho, die rela naik taksi dan juge rela ninggalin jadwal kursus bahasa Arabnye (maklum, mpo' Iden lagi audisi buat shooting ntu sinetron "Muslimah" bareng Titi Kamal di Indosiar, ntu sinetron khan pake bahasa Arab)
3. Nah yang dateng berikutnye neh orang keren, yaitu aye sendiri...he...he.... Aye ke plaza Semanggi tinggal "ngesot" ditemenin ame mpo' Efi. Tapi sebelumnye berhenti dulu di Komdak buat ngejemput mpo' Yuni. Kasihan mpo' Yuni, jauh2 dari Cikarang buat dateng acaranye abank Ridho lagian die juga belon pernah ke Plaza Semanggi (aduh mpo'2 kemane aje seh selama ini?).
4. Peserta udah pade berdatengan ntu, dan kite pada duduk di pood court nye Semanggi. Tapi yang punye acare belon dateng. Waduh gimane neh.... Untungnye 15 menit berikutnye abank Ridho dateng. Ternyate meeting dulu ame pendor ye bang? Biarpun abank Ridho dateng pake seragam kaya ntu mpo' Lia ame mpo' Ayu (TE03) tetep aje abank Ridho kaga keliatan rapi (sorry bang, ini pendapat aye..he..he..). Tetep kacau, tapi ya gitu dah ciri khasnye abank Ridho.
5. Biarpun yang lagi millad udeh dateng, kite masih nunggu 1 orang lagi ntuh. Die tuh abis tanding tinju kemaren, yaitu abank Chris Jhon. Ternyate abank Chris Jhon datengnye telat, soalnye dia manjat Tower dulu (waduh...gara2 kalah tinju jadi alih propesi gini, jadi pemanjat Tower). Tapi mantep...waktu abank Chris Jhon dateng, die yang paling oke (he..he.. ini pendapat pribadi jadinye ye...). Tapi ma'ap aje bank Jhon ye, karena datengnya die telat, ya...die kaga kebagian poto2. Jadi ntar ente poto sendiri aje ye bang bareng bank Ridho.

Yah...ntuh semue peserta yang hadir di tasyakuran abank Ridho. Awalnye sih aye pikir kite bakalan makan di yang ade tulisannye gitu, kaya Shabu Tei, Duck King, Sholaria... eh ternyate kita berakhir makan di ayam goreng Fatmawati. Soalnya abank Ridho ntu kaga doyan makanan mahal, kaya Pizza Hutt (cepet kaya ntuh orang jadinye). Tapi yang penting seh kumpul2nye ntu. Kaya lagunye Slank, "makan ga makan asal kumpul".

Oh iye... terakhir, yang kaga' bisa dateng ntu :
1. Abank Ahmed, maklum die jauh... di Arab oey... Jadi kaga' mungkin ke Jakarta cuma buat makan di Semanggi. Bise2 dia dateng, kite udah pade bubar tuh. Lagian makan ama die harus berlabel "halal".
2. Berikutnye yang kaga' bisa nongol, abank Wayan. Katenye sih banyak kerjaan, lagian dari Pondok Indah ke Semanggi ya...jauuuh. Jadi abank Wayan pikir2 lagi buat dateng. Selain ntuh, perusahaannye om Ericks, jarang yang pulang cepet, pade pulang malem semue. Saingan dah ama Banci (banci aje pulang pagi ntuh).
3. Terakhir neh... abank Asas Vanjaitan. Kalo die nih awalnye udah kasih konpirmasi mau dateng, ternyate apa mau dikate. Dia banyak orderan jahitan di Wisma Mulia. Jadi deh dia pulang malem, kaga' bisa ikutan nih acare. Waktu aye konpirm lagi malemnye...die masih belon pulang dari Wisma Mulia, soalnya masih ngejahit ame bosnye (waduh, bank Asas, ngejahit apaan ntuh ama si "Bos").

Ya gitu dah cerita kumpul2 syukurannye bank Ridho... Thanks ye Bank Ridho.
Ini aye pake bahase Sunde kaga ape2 khan Bang???
Soalnye ini khan nyeritain acaranye bank Ridho...

Tuesday, March 3, 2009

Kuliner Bebek Peking



Buat penggemar bebek, Red Duck alias Bebek Peking adalah hal yang akrab di telinga dan lidah. Memang pertama kali saya mencoba "Bebek Peking" di Plasa Semanggi, terasa aneh waktu melihat bebek merah yang digantung berjajar. Memang sih, sempet kepikiran halal ga ya? Tapi apa mau dikata, kalo tidak dicoba mana kita bisa tahu (lho....apa hubungannya).

Akhirnya saya tergoda juga untuk mencoba sajian restoran "Red Duck" itu, lagian karena juga ditraktir alias gratisan....why not??? Rejeki tidak boleh ditolak. Dan saya cuma manusia biasa yang tak luput dari goda.

Makanan yang saya coba adalah bebek peking, udang saos mentega, dan ikan malas.

Untuk "Bebek Peking", rasanya sih sama seperti bebek Indonesia malah lebih enak bebeknya bang Yogi alias Bebek Yogi. Mungkin Karena bebeknya tercekik terlalu lama sehingga darahnya tidak bisa keluar, makanya warnanya merah alias "Red".

Lalu saya mencoba udang saos mentega, kalau ini.....hmm... nyammy, karena saya memang penggemar udang dan seafood (sebenarnya sih gemar makanan apa aja..). Udangnya begitu empuk, dan ketika digigit dan terkena lidah, maka udang dan menteganya meleleh memenuhi rongga mulut. Sehingga rasanya...mak Nyooosss... begitu masuk dilmulut. Pengen rasanya dikunyah terus dan tidak ditelan, karena sayang. Tapi begitu ditelan, sisa2 rasa udang masih terasa. Saya sangat merekomendasikan anda memesan udang ini, tapi bagi yang alergi udang, mohon ma'af, silakan membayangkannya saja.

Terakhir adalah ikan malas. Benar2 malas buat dimakan. Karena Ikannya besar, mirip ikan lele, tapi durinya juga memenuhi seluruh badannya. Membuat saya malas untuk melanjutkan makan. Kalau rasa daging ikannya sih bisa saya nilai 8,5 dari skala 10. Tapi sayang, rasanya seimbang dengan susahnya memilih duri2nya yang bertebaran. Mungkin inilah yang disebut "ikan malas", tetapi yang makan harus orang rajin dan telaten, karena harus memilih duri2 untuk mendapat daging yang oke...

Selamat mencoba untuk yang suka kuliner...